Kamis, 18 Februari 2010

Kiat Sukses Ujian Nasional

Menurut Guru besar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Dr Fathur Rokhman standar kelulusan UN dari 5,25 menjadi 5, 5 di UN 2009 merupakan salah satu upaya serius pemerintah memajukan dunia pendidikan dan dianggap sebuah kebijakan yang tepat. Pemerintah Indonesia perlu terus-menerus memperbaiki kualitas pendidikan agar tidak jauh tertinggal dari negara lain. Di Malaysia sudah menetapkan standar kelulusan dengan nilai tujuh.

Untuk tahun 2010 kita belum mendengar kabar resminya mengenai Standar Nilai Ujian Nasional SMA / MA, SMP / MTs, atau pun SD / MI.

Tetapi Kiat sukses harus Anda miliki sejak dini agar Anda para pelajar dapat menggapai sukses Ujian Nasional ini.

Kiat-kiat sukses yang kami sampaikan diantaranya :

Pertama, maksimalkan belajar. Ya, belajar, belajar, dan terus belajar. Itulah yang harus dilakukan. Belajar ekstra keras dan disiplin yang terus menerus harus dilakukan. Belajar bisa dengan belajar mandiri, kelompok, privat, les atau bimbingan belajar. Mumpung masih ada waktu, maka para pelajar harus belajar lebih baik dari sebelumnya. Ingatlah tidak ada yang sulit jika mau belajar dan berlatih terus menerus.

Kedua, membuat peta kemampuan diri. Standar Kelulusan (SKL) adalah cermin UN. Maka cobalah bercermin dengan SKL pada setiap mata pelajaran yang diujikan. Bercerminlah secara jujur, denga n begitu kemampuan dan kekurangan akan mudah diketahui. Setelah bercermin pada SKL inilah, saatnya sekarang membuat peta kemampuan dari setiap mata pelajaran. Dengan peta kemampuan diri, akan mudah melangkah dan memacu kemampuan diri.

Kiat ketiga, positive thinking dan positive feeling. Dengan kondisi tersebut, akan mudah mendapatkan hasil dari apa yang paling sering dipikirkan dan dirasakan. Itulah inti dari pikiran dan perasaan positif. Artinya, apa yang dipikirkan dan dirasakan saat ini, dengan UN sangat menentukan hasilnya nanti. Bila Anda berpikir dan merasa positif saat ini, maka hasil UN nantinya juga positif. Begitu pula sebaliknya.

Kiat keempat, dahulukan soal-soal yang mudah. Salah satu cara praktis ketika sedang menghadapi soal UN, setelah berdoa tentunya, adalah mencermati soal dengan seksama. Fahami maksud soal dengan baik, dan jangan sampai salah memahami maksud soal. Segera tandai soal-soal yang diyakini mudah dan pasti benar bila dikerjakan. Sekali lagi, kerjakan soal yang benar-benar mampu diselesaikan dengan benar. Ingatlah, jangan terjebak dengan mengerjakan soal selalu menurut urut nomor soal.

Kelima, hati-hati dengan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Cara menyikapi hati-hati LJK dapat dilakukan dengan cara diantaranya, menyiapkan dan membawa alat tulis milik pribadi yang ‘legal’ untuk LJK, hindari kesalahan mengisi data pribadi dan jawaban di LJK pada kolom yang telah ditentukan. Kemudian, bila terjadi kesalahan ganti dengan hati-hati sesuai petunjuk. Setelah itu, hati-hatilah saat menebalkan atau menghitamkan pilihan jawaban, dan yakinkan setiap jawaban terbaca oleh komputer.

Bila telah selesai, periksa kembali LJK tersebut dan cocokkan data pribadi dengan kartu peserta ujian. Kemudian teliti kembali jawaban sebelum mengumpulkannya kepada pengawas. Kemampuan menjawab benar harus disertai dengan pengisian LJK yang benar pula.

Kiat keenam, perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT. ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan permohonanmu’. Demikian Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah: 186. Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhanlah yang menentukan hasilnya. Manusia tidak berdaya tanpa pertolongan-Nya. Itulah kata-kata yang menunjukkan bahwa doa itu dahsyat, doa itu luar biasa.

Yang tak kalah pentingnya adalah mendekatkan diri kepada Allah baik sebelum, ketika dan sesudah UN. Memperbanyak doa dapat dilakukan dengan cara-cara seperti, berdoa secara pribadi, yaitu memperbanyak doa kepada Allah sesudah shalat wajib, dan lebih utama lagi bila dikerjakan setelah shalat sunnah tahajud malam hari. Mintalah orang tua mendoakan secara khusus serta perbaikilah perilaku dan pergaulan.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, otomatis akan banyak orang yang memberikan doa restu. Libatkan Allah dalam persiapan meraih sukses UN 2009.Karena kesuksesan dalam UN ditentukan oleh kerja keras ditambah dengan strategi belajar yang tepat serta ketekunan berdoa kepada Allah SWT. Selamat mencoba, semoga kesuksesan dalam pelaksanaan UN menjadi milik Anda.

Jangan Takut Ujian Nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta siswa tidak takut menghadapi Ujian Nasional (UN) yang tetap dilaksanakan oleh pemerintah pada Maret 2010.

“UN itu bukan hantu, bukan momok, bukan apa-apa,” ujar Presiden kepada para murid ketika mengunjungi SMP Negeri 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis.

Presiden mengatakan, UN hanya ukuran untuk mengetahui apakah siswa setelah menempuh pendidikan tiga tahun di tingkat SMP atau SMA dan enam tahun SD menguasai materi yang diajarkan.

UN juga digunakan untuk mengukur kesiapan siswa menghadapi pendidikan lebih tinggi. “Kalau tidak ada ukuran tidak mungkin. Semua yang pernah sekolah juga pernah menjalani UN,” ujarnya.

Apabila ada satu dari sepuluh siswa yang tidak lulus UN, jelas Presiden, bisa jadi siswa itu yang bermasalah sehingga belum tentu sistem ujiannya yang tidak baik.

Presiden lalu berjanji bahwa Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama akan menyiapkan seluruh sekolah di Indonesia untuk siap menghadapi UN.

“Pemerintah berketetapan karena tujuannya sangat baik, sambil dengarkan pendapat rakyat, putusan MA, dengarkan DPR, pemerintah melakukan perbaikan-perbaikan, persiapan, agar ketika UN dilaksanakan Insya Allah anak-anak kita bisa mengerjakan dengan baik dan banyak yang lulus,” kata Presiden.

Saat kunjungan ke SMP Negeri 2 Labuan, Pandeglang, Presiden sempat memberikan soal-soal dari buku uji coba UN untuk tingkat SMP. Di salah satu kelas, Presiden memprotes soal ujian UN Bahasa Inggris yang menurutnya teralu sulit untuk murid SMP.

“Saya mewakili murid-murid untuk SMP, Bahasa Inggrisnya menurut saya, soalnya terlalu sulit. Kalau seandainya menurut kalian soal-soal ini sulit, maka saya minta Pak Nuh (Mendiknas) agar ini dianalisa,” demikian Presiden.

Soal UN Bahasa Inggris Susah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui soal ujian Bahasa Inggris untuk anak SMP terlalu susah. Penilaian ini berdasarkan soal-soal latihan Bahasa Inggris yang dibaca SBY pada saat mengunjungi SMP Negeri 2 Labuan, Pandeglang-Banten.

Pada saat itu SBY tengah mendikte soal Bahasa Ingrris kepada siswa kelas 9 (3 SMP), setelah itu dia menyadari bahwa soal ujian Bahasa Inggris terlalu sulit bagi anak SMP. SBY lalu menanyakan kepada Mendiknas M Nuh apakah soal-soal Bahasa Inggris terlalu sulit.

“Saya menilai ini agak sulit, ini masukan, saya pro murid jangan terlalu sulit,” kata SBY di depan siswa SMP Negeri 2 Labuhan, Pandeglang-Banten Kamis 28 Januari 2010.

Selain ujian Bahasa Inggris, SBY juga mengajarkan Bahasa Indonesia dan Matematika. Dalam soal Matematika, SBY memberikan soal sendiri dengan bercerita perbedaan suhu pada saat dirinya ke luar negeri.

“Anak-anak pernah datang ke kota suhunya dingin sekali? Bulan Desember Pak SBY dan Ibu Negara dan rombongan datang ke Eropa. Sampai Brussel suhunya 0 derajat, Paris minus 1 derajat celcius, Berlin minus 3 derajat celcius, setelah Denmark juga sama, tiba di tanah air suhunya kembali 30 derajat, berapa perbedaan suhunya?” tanya SBY.

Dalam kelas Matematika itu SBY juga mengajar dengan menulis soal di papan tulis “Jika 4x-5 = x+13, berapa x?” Dua murid
berhasil menjawab soal dengan jawaban 8, namun ketika disuruh untuk maju ke depan untuk merinci jawabannya, kedua murid itu tak bisa.

Lalu SBY menjelaskan dengan cara layaknya guru matematika sehingga menghasilkan angka 8. “Mungkin karena ada SBY jadi
grogi, padahal bisa,” kata SBY.

;;

By :
Free Blog Templates